Microsleep merupakan ancaman besar yang dapat menghantui banyak pengemudi truk selama perjalanan panjang. Akibatnya tentu saja bisa sangat fatal.
Kejadian microsleep adalah salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas yang seringkali tidak terdeteksi. Akibat dari kecelakaan ini cenderung lebih parah karena pengemudi tidak melakukan tindakan menghindar atau pengereman sebelum tabrakan terjadi.
Kecelakaan tunggal (menabrak pembatas, pohon, atau terperosok) maupun tabrakan beruntun dapat disebabkan oleh serangan microsleep.
Selain itu, microsleep juga berpotensi pada beberapa hal selain kecelakaan. Apa saja risiko yang mungkin terjadi akibat hal itu?
1. Microsleep Sebabkan Kerusakan Muatan

Microsleep dapat memicu perilaku berkendara yang tidak stabil, seperti rem atau belok mendadak. Manuver yang tiba-tiba dapat menggeser muatan dalam box kendaraan atau trailer. Pergeseran tersebut meningkatkan risiko barang tumpah atau rusak, khususnya untuk barang-barang sensitif atau mudah pecah.
Selain itu, benturan yang kuat dapat merusak struktur kendaraan atau sistem penampung muatan. Konsekuensi finansial dari insiden semacam ini mencakup bukan hanya biaya perbaikan dan penggantian barang yang rusak, tetapi juga kenaikan premi asuransi.
2. Waktu Respon Tertunda
Terlambat bereaksi akibat microsleep menimbulkan risiko keselamatan yang amat fatal bagi pengemudi truk. Selama microsleep, otak memasuki keadaan setengah tidur.
Kehilangan kesadaran terhadap lingkungan sekitar menyebabkan pengemudi tidak dapat mengenali penurunan kecepatan lalu lintas, objek yang tak terduga, atau tikungan tajam, sehingga sulit untuk mengambil tindakan korektif secara tepat waktu.
Waktu reaksi normal untuk pengemudi yang sepenuhnya waspada ialah sekitar 1,5 detik. Akan tetapi, pada saat microsleep, respons tersebut bisa tertunda hingga beberapa detik. Dalam kondisi kecepatan tinggi (mis. di jalan tol), delay ini bisa berakibat pada konsekuensi yang mengerikan.
3. Microsleep Berisiko Keluar Jalur atau Bertabrakan
Di sisi lain, penyimpangan jalur selama microsleep terjadi apabila pengemudi truk kehilangan kesadaran dalam sekejap. Akibatnya, kendaraan bergerak keluar dari jalur yang ditentukan tanpa disengaja. Penyimpangan ini amat berbahaya, mengingat ukuran dan berat truk.
Truk keluar jalur secara drastis memperbesar risiko tabrakan samping, tabrakan langsung, dan kecelakaan, apalagi di jalan tol atau jalan sempit. Sistem ADAS (Advanced Driver Assistance System), seperti Lane Departure Warning (LDW) dan Lane-Keeping Assist (LKA), mampu meminimalisir risiko tersebut. Meski begitu, teknologi ini tidak sepenuhnya tanpa cela.
4. Abai Rambu Lalu Lintas
Sewaktu microsleep terjadi, otak berhenti bekerja. Hal ini mengakibatkan kehilangan kesadaran sesaat yang dapat berlangsung dari sepersekian detik hingga beberapa detik. Dalam keadaan ini, informasi visual penting seperti lampu lalu lintas dan rambu peringatan berpotensi tidak dirasakan sama sekali.
Kurangnya kewaspadaan ini bisa berujung pada pelanggaran lalu lintas yang berbahaya, seperti menerobos lampu merah atau lalai memberi jalan di persimpangan. Bukan hanya membahayakan pengemudi, keteledoran ini juga mengancam pengguna jalan lainnya, yang dapat memicu kecelakaan serius dan konsekuensi hukum.
5. Stres
Stres, baik secara emosional maupun psikologis, yang dialami pengemudi truk setelah kecelakaan akibat microsleep dapat bersifat mendalam dan berkepanjangan. Pengemudi bisa mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD), kecemasan, serta timbulnya rasa bersalah atau penyesalan.
Kondisi ini semakin berat apabila insiden tersebut mengakibatkan cedera fisik atau kehilangan nyawa. Selain itu, menyadari bahwa kelelahan yang memicu kelengahan dapat mengancam keselamatan orang lain akan mengikis rasa percaya diri. Jika berlarut-larut, hal ini dapat memicu stres berkepanjangan dan gangguan kesehatan mental.
Kesimpulannya, microsleep merupakan ancaman signifikan terhadap keselamatan di jalan raya, lebih-lebih bagi pengemudi truk. Inilah mengapa aspek keamanan dalam desain truk menjadi sangat penting.
Astra UD Trucks memahami betapa krusialnya ini, sehingga kendaraan kami dilengkapi dengan fitur seperti posisi kursi pengemudi yang nyaman hingga kabin truk yang menyediakan ruang untuk beristirahat bagi supir dalam perjalanan jauh.
Selain itu, kami juga menyiapkan pelatihan bagi pengemudi saat pembelian unit truk Quester ataupun Kuezer. Dalam pelatihan kami menekankan pentingnya pengendalian kendaraan dengan fitur-fitur canggih sehingga dapat membantu kurangi risiko kelelahan bagi pengemudi.
Kami memprioritaskan teknologi yang menjamin keselamatan, kesiagaan, dan kendali pengemudi. Pilih truk Astra UD Trucks, maka armada Anda telah berkontribusi dalam mengutamakan keselamatan pengemudi.