Saat sedang membaca spesifikasi kendaraan, seperti truk atau bus, pasti Anda akan menjumpai angka-angka sistem penggerak roda truk atau bus. Contohnya 6×2, 6×4, 8×2 atau lainnya. Tahukah Anda apa maksud dari angka-angka ini? Bagaimana membacanya? Mari kita mulai pembahasannya!
Sistem Penggerak Roda Truk dan Bus
Ini merupakan salah satu aspek paling penting dalam kendaraan berat seperti truk dan bus. Sistem ini tidak hanya memengaruhi performa kendaraan, tetapi juga keamanan atau traksi, dan efisiensi bahan bakar.
Memilih sistem penggerak roda yang tepat sangat penting, terutama bagi bisnis yang mengandalkan transportasi untuk distribusi barang atau layanan.
Sistem penggerak roda kendaraan di antaranya adalah:
- RWD atau rear wheel drive
- FWD atau front wheel drive
- AWD atau all wheel drive
- 4WD atau four wheel drive
Konfigurasi Sistem Penggerak Roda Truk dan Bus
Pada bus dan truk, biasanya masih mengadopsi sistem penggerak RWD. Pada truk, konfigurasinya mulai dari 4×2 hingga 8×4. Sementara pada bus menggunakan sistem penggerak 6×2.
Baca juga: Spesifikasi Mesin Truk Kuzer Dan Quester Yang Mengaspal Di Indonesia
Bus yang memakai konfigurasi sistem penggerak 6×2 adalah bus dengan tiga as roda atau triple axle. Sedangkan tulisan 6×4 umumnya terpakai pada sistem penggerak roda truk besar, seperti truk dump.
Selengkapnya, berikut konfigurasi sistem penggerak roda truk yang umum di Indonesia.
- 4×2
- 6×2
- 6×4
- 8×2
- 8×4
Bagaimana cara membaca angka sistem penggerak roda truk dan bus ini? Apakah ada arti tersendiri?
Angka pada bagian depan merujuk pada jumlah titik atau sumbu roda, sementara angka belakang merupakan sumbu roda yang bergerak.
Konfigurasi 4×2
Artinya truk memiliki empat titik roda dengan dua titik sebagai sumbu roda dan dua lainnya sebagai penggerak. Konfigurasi ini ada pada jenis truk engkel. Jenis ini lebih ideal untuk perjalanan pendek sampai jauh, tetapi dengan kontur jalan yang datar seperti aspal.
Konfigurasi 6×2
Itu artinya truk atau bus memiliki enam titik roda dengan tiga sumbu roda. Dengan pembagian roda depan sebagai roda kemudi, roda tengah sebagai penggerak, dan roda belakang menambah bantalan beban truk.
Umumnya, ada di truk tronton banci. Pemakaiannya untuk perjalanan menengah sampai jauh di jalan datar.
Konfigurasi 6×4
Sama seperti konfigurasi 6×2. 6×4 juga untuk pemakaian jarak menengah hingga jauh dan bisa untuk keluar jalan kasar. Umum terpakai di truk Tronton. Pembagian konfigurasinya roda depan sebagai kemudi dan semua roda belakang sebagai penggerak.
Konfigurasi 8×2
Konfigurasi penggerak roda truk 8×2 artinya ada empat sumbu roda dengan delapan titik. Di mana empat sumbu rodanya, dua roda depan sebagai kemudi, tengah sebagai penggerak, dan paling belakang sebagai bantalan beban. Truk konfigurasi ini tergolong besar dan umum beroperasi di jalan rata.
Konfigurasi 8×4
Terakhir untuk truk trinton berperjalanan menengah jauh di jalan rata. Dengan konfigurasi ini, truk mampu menopang beban paling besar. Pembagiannya dua roda depan untuk kemudi dan dua roda belakang sebagai penggerak.
Baca juga: Mengenal Teknologi SCR Pada Unit UD Trucks
Secara keseluruhan muatan sama, perbedaannya hanya peruntukan jalannya yang berbeda. Jadi, Anda harus memahami dengan baik jenis-jenis sistem tersebut agar dapat memilih kendaraan yang tepat. Dengan pilihan yang tepat, Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional dan keselamatan transportasi.
Untuk pilihan truk bersistem konfigurasi penggerak di atas, Anda bisa kunjungi astraudtrucks.co.id. Astra UD Trucks siap menjadi pilihan kendaraan andalan Anda untuk memenuhi kebutuhan operasional bisnis dengan performa optimal dan efisiensi tinggi.