Mengendarai Truk Odol, Apa Saja Bahaya yang Mengintainya?

Mengendarai Truk Odol, Apa Saja Bahaya yang Mengintainya?

Truk obesitas atau yang biasa disebut dengan Truk ODOL (over dimension overloading) merupakan salah satu faktor utama terjadinya kecelakaan. Hal ini dapat diperparah dengan lalainya pengemudi dalam menjaga keselamatan di jalan hingga bisa  merugikan pengguna jalan lain.

Truk ODOL masih marak mengaspal di Indonesia, tak jarang disebabkan karena adanya kepentingan bisnis yang menjanjikan biaya antar lebih murah dengan memanfaatkan kapasitas truk sebanyak – banyaknya. Pelaku usaha yang tidak taat aturan ini memaksakan muatan yang besar pada truk sehingga melebihi tonase nya.

Alasan utama praktek ini diduga karena bertumbuhnya jasa pengiriman dan distribusi barang mulai dari bisnis perseorangan hingga bisnis besar. Agar mempertahankan harga supaya tetap bersaing,maka pelaku usaha melanggar ketentuan muatan dari truk armadanya supaya bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Baca juga: Emisi Rendah, Nyaman, Aman: Big Thumb Membuka Jalan ke Era Baru

Pengemudi truk sebaiknya menolak untuk membawa Truk ODOL karena ada berbagai bahaya yang mengintainya. Bahaya ini tidak hanya berdampak pada pengemudi, namun juga berdampak pada barang yang diangkut serta pengguna jalan lain.

Berikut ini adalah berbagai potensi bahaya yang dapat mengintai jika tetap memaksakan mengendarai Truk ODOL.

1. Rem Blong

Kondisi overload pada truk dapat berpengaruh pada kemampuan mengerem dari truk itu. Kampas rem yang panas akan mengubah dari padat menjadi gas. 

Baca juga: UD Mobile Service Solusi Lengkap Perbaikan dan Perawatan Truk di Tempat Pelanggan

Sementara itu beratnya muatan yang melebihi kapasitas membuat daya cengkramnya menekan kampas sehingga kampas menjadi semakin panas. Semakin panas kampas maka akan semakin menguap dan menyebabkan rem menjadi blong.

2. Truk Mudah Terguling

Meningkatnya tinggi barang yang diangkut truk dapat menyebabkan pengemudi truk hilang kendali. Hal ini terjadi karena gaya gravitasi yang tidak seimbang sehingga menyebabkan truk mudah terguling.

Dengan meningginya barang yang diangkut truk maka menghilangkan fitur penjaga keseimbangan truk dan meningkatkan resiko truk terguling.

Bila dijabarkan lebih lanjut, muatan yang turut bergerak karena terlalu tinggi atau terlalu berat turut meningkatkan gaya sentrifugal saat truk melaju kencang di jalan menikung. Maka akibatnya mobil akan terangkat oleh bebannya sendiri dan berbalik ke luar.

Baca juga: Semakin Mudah, Kini AdBlue Sudah Tersedia di 121 Outlet Seluruh Indonesia

Begitu pula saat mobil melaju dengan pelan, muatan yang berlebih dapat meningkatkan gaya sentripetal yang dapat menyebabkan mobil terangkat dan terguling ke arah dalam.

3. Truk Gagal Nanjak

Hal ini kerap terjadi pada Truk ODOL. Beban yang terlalu berat dan kemiringan tanjakan terlalu tajam menyebabkan tenaga kendaraan tidak kuat menanggung beban. Hal ini berpotensi menyebabkan bagian depan truk terangkat sehingga muatan truk bisa tumpah.

Potensi lainnya saat gagal nanjak, Truk ODOL tidak memiliki tenaga untuk mempertahankan beban muatan sehingga truk turun dan mundur ke belakang sehingga dapat menyebabkan kecelakaan pada pengguna jalan dan kendaraan lain di belakangnya.

4. Memperbesar Blind Spot

blind spot

Blind Spot adalah titik buta bagi pengemudi truk dan titik yang berbahaya bagi kendaraan di sekitar truk. Hal ini dikarenakan pengemudi tidak mampu melihat titik tertentu termasuk posisi kendaraan lain. 

Baca juga: Sejarah Terciptanya Mesin Diesel Pertama UD Trucks yang Ada Saat Ini

Semakin tinggi muatan truk atau semakin obesitas muatan truk melebihi bak, maka akan semakin besar pula blind spot  dari truk itu sendiri. Hal ini tentu membahayakan pengguna jalan lain karena pengemudi bisa tidak menyadari keberadaan kendaraan lain.

Mengendarai Truk ODOL tidak hanya berbahaya jika mengaspal di jalan. Menggendong truk ODOL ke kapal feri juga dapat berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Mengangkut Truk ODOL ke dalam kapal feri menyebabkan berbagai masalah. Keberadaan Truk ODOL di kapal feri dapat menyebabkan kerusakan pada struktur ramp door dan geladak kapal. Hal ini dikarenakan muatannya yang melebihi batas ketentuan.

Baca juga: Kelebihan Teknologi SCR pada Unit UD Trucks: Pengendalian Emisi yang Efisien

Ketika terjadi kebakaran pada kapal feri, nozzle alat pemadam kebakaran juga tak bisa bekerja secara efektif karena radius penyemburan air jadi tidak merata akibat terhalang oleh Truk ODOL. Akses awak kapal untuk segera melakukan pemadaman menjadi terhambat karena dimensi Truk ODOL yang menghalangi jalannya proses pemadaman.