Tips Menjaga Ban Truk Agar Tetap Awet dengan Tekanan Angin yang Tepat

Tips Menjaga Ban Truk Agar Tetap Awet dengan Tekanan Angin yang Tepat

Seperti yang kita ketahui, keselamatan berkendara merupakan hal yang wajib diutamakan oleh siapapun tanpa terkecuali. Selain dari kebiasaan mengemudi yang baik dan selalu waspada, mempersiapkan kondisi truk sebelum bepergian pun salah satu bagian dari faktor keamanan berkendara. 

Bagian ban truk merupakan salah satu bagian yang perlu dipastikan kondisinya. Selain karena ban truk merupakan tumpuan kaki yang membuat truk dapat berjalan dengan baik, ban juga dapat dapat berpengaruh pada pengendalian kendaraan. 

Oleh sebab itu, dibutuhkan tekanan angin pada ban truk yang tepat agar bisa meningkatkan keamanan karena pengendalian kendaraan dapat dilakukan secara maksimal. 

Baca juga: Tips Irit BBM saat Mengendarai Truk Quester Euro 5, Apa Saja ya?

Tidak hanya itu, tekanan ban truk yang tepat dapat mengurangi biaya operasional lantaran usia pakai ban akan semakin lama sehingga tidak harus sering mengganti ban truk. Lantas bagaimana cara memastikan bahwa tekanan ban truk sudah ideal atau tepat?

Tekanan Angin Ideal 

Umumnya, ada beberapa informasi yang bisa Anda ketahui mengenai tekanan angin yang tepat dan ideal sesuai dengan kendaraan atau truk yang Anda miliki. Berikut ini beberapa informasi yang dapat Anda ketahui agar bisa menjaga tekanan angin pada ban tetap ideal. 

  1. Anda dapat sesuaikan tekanan angin pada buku manual karena beda kendaraan mungkin juga beda tekanan angin yang dibutuhkan. 
  2. Ban depan dan belakang memiliki tekanan angin yang berbeda. 
  3. Sesuaikan dengan beban muatan yang dibawa oleh truk. 
  4. Tekanan angin ban dapat mengalami pengurangan akibat suhu tinggi
  5. Sebagai pemilik atau pengendara, sebaiknya selalu cek atau isi dalam kondisi ban dingin untuk hasil yang akurat. 
  6. Cek tekanan angin ban sekitar 2 minggu sekali agar mengetahui apakah ban masih pada tekanan yang ideal atau sudah mulai berkurang. 
solusi total

Dampak tekanan angin tidak tepat

Berdasarkan data yang dirilis oleh KNKT 2020, 80% kasus kecelakaan pecah ban terjadi lantaran kurang tekanan angin. Namun, tidak menutup kemungkinan kecelakaan terjadi lantaran tekanan angin ban juga yang terlalu tinggi.

Baca juga: Sejarah Terciptanya Mesin Diesel Pertama UD Trucks yang Ada Saat Ini

  1. Tekanan angin ban rendah (Underinflated)

Berikut ini dampak yang mungkin bisa terjadi pada truk jika tekanan angin pada ban truk terlalu rendah dari batas ideal. 

  • Dinding ban lentur dan terjadi pengumpulan panas di dalam sehingga ban lebih mudah pecah.
  • Saat kecepatan rendah, dinding ban lebih berisiko sobek saat terkena benda tajam.
  • Butuh daya yang lebih besar untuk memutar ban sehingga lebih boros bahan bakar. 
  1. Tekanan angin ban tinggi (Overinflated)

Tidak hanya tekanan angin yang terlalu rendah yang bisa berdampak buruk bagi truk, tekanan angin pada ban yang terlalu tinggi pun bisa mengakibat beberapa hal yang kurang diinginkan. 

Baca juga: Kisah Awal Mula Bagaimana Lahirnya Mesin UD, Dimulai dari Tahun 1950-an

  • Memiliki traksi yang rendah sehingga kendaraan sulit dikendalikan.
  • Ban aus karena bagian ban yang digunakan tidak rata, hanya bagian tengah yang sepenuhnya pada permukaan jalan. 
  • Ban lebih kaku dan tidak mampu meredam guncangan sehingga mengurangi kenyamanan. 

Lantas bagaimana cara merawat ban truk agar awet lama?

Anda bisa lakukan hal-hal di bawah ini:

  1. Rutin periksa dan perhatikan tapak ban truk.
  2. Selalu cek tekanan pada ban, jangan kurang jangan juga berlebih.
  3. Perhatikan pentil ban agar tidak bocor.
  4. Cara merawat ban truk dengan melakukan spooring.
  5. Lakukan balancing atau rotasi ban.
  6. Ganti ban truk secara rutin.
  7. Perhatikan kebiasaan menyetir, jangan melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan berlubang ataupun berbatu.

Dengan informasi berikut ini, tentu Anda perlu lebih memperhatikan keadaan ban truk dna mempersiapkannya sebelum truk diajak untuk beroperasi. Hal ini tentu demi kenyamanan serta keamanan pengemudi dan pengguna jalanan yang lainnya.