Penggunaan Klakson Telolet Bikin Rem Truk Blong, Apakah Benar?

Penggunaan Klakson Telolet Bikin Rem Truk Blong, Apakah Benar?

Warganet Indonesia pasti ingat aksi viral tujuh tahun silam “Om Telolet Om” yang dilakukan muda mudi dengan membawa kertas bertuliskan “Om Telolet Om” agar terbaca oleh pengemudi bus maupun pengemudi truk hingga viral di media sosial.

Aksi itu terkesan menghibur pada zamannya karena tingkah pengemudi bus dan truk yang lucu mengabulkan permintaan para muda mudi yang meminta dibunyikan klakson dengan irama yang unik sehingga mengundang tawa.

Namun tahukah Anda bahwa penggunaan klakson telolet berdampak pada rem blong yang hingga kini penggunaannya telah dilarang pada truk? Dalam artikel ini kami akan membahas mengapa klakson telolet dapat berdampak pada rem blong.

Penggunaan klakson telolet

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meminta anggotanya yang berprofesi sebagai pengemudi truk untuk tidak menggunakan klakson telolet. 

Baca juga: UD Mobile Service Solusi Lengkap Perbaikan dan Perawatan Truk di Tempat Pelanggan

Yanuar menyebutkan alasan melarang pengemudi truk menggunakan klakson telolet. Karena penggunaan klakson telolet dapat menyebabkan kebocoran pada air tank hingga mengakibatkan rem blong. Lalu apa hubungannya antara klakson dengan rem?

truk

Hubungan antara klakson dengan rem adalah pada penggunaan tekanan udara. Pada dasarnya klakson telolet memanfaatkan udara yang dibutuhkan untuk rem. Hal ini mengakibatkan ketika rem membutuhkan udara maka udara yang dimiliki sudah tidak cukup.

Jadi ketika klakson dibunyikan maka akan membuang angin. Seandainya seorang pengemudi truk membunyikan tiga kali klakson telolet maka sudah membuang banyak angin sehingga mempengaruhi fungsi rem.

Sistem klakson telolet biasanya menggunakan angin yang seharusnya digunakan untuk memasok udara pada sistem pengereman. Karena truk-truk besar biasanya sudah menggunakan sistem pengereman full air brake.

Bicara sistem pengereman full air brake, pada dasarnya memang sistem pengeremannya membutuhkan angin. Bahkan ketika truk hendak di starter saja ketika tekanan anginnya kurang, maka parking brake tidak akan release sehingga truk tidak bisa dijalankan.

Baca juga: Sejarah Terciptanya Mesin Diesel Pertama UD Trucks yang Ada Saat Ini

Perlu menunggu 1-2 menit untuk menunggu tekanan angin naik hingga mencapai tekanan angin yang dibutuhkan agar parking brake bisa release.

Kembali membahas klakson telolet, penggunaannya menggunakan tabung udara yang berfungsi untuk sistem pengereman kendaraan. Jadi bila terjadi masalah kebocoran atau selang untuk klakson telolet lepas maka udara pada tangki tentunya akan kosong.

Terjadi pula salah satu kecelakaan truk rem blong yang diakibatkan terlepasnya selang klakson telolet dari tabung udara. Tabung dilubangi kemudian disambung dengan selang plastik dan diikat dengan karet ban.

Baca juga: Kelebihan Teknologi SCR pada Unit UD Trucks: Pengendalian Emisi yang Efisien

Walaupun tangki udara berisi udara bertekanan tinggi namun saat selang terlepas, dalam hitungan detik udaranya akan habis. Sehingga menyebabkan rem jadi blong.

Fungsi tangki udara pada truk sangat penting karena pengereman membutuhkan tenaga yang kuat. Maka jika malah dilakukan modifikasi seperti pemasangan klakson telolet justru bisa berpotensi mengakibatkan tangki jebol.

Pada kemungkinan terburuknya, bila tangki udara pada truk jebol maka tidak ada pertahanan lagi sehingga truk akan melaju tanpa kendali.

Untuk itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merekomendasikan pada Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub untuk melarang kendaraan besar menggunakan klakson tambahan (klakson telolet).

Baca juga: Emisi Rendah, Nyaman, Aman: Big Thumb Membuka Jalan ke Era Baru

Rekomendasi ini digagas menyusul ada dugaan klakson tambahan yang jadi salah satu penyebab kecelakaan maut truk tangki Pertamina di Cibubur beberapa waktu lalu. Peristiwa ini bahkan menewaskan korban hingga 10 orang.