Truk molen (mixer truck) merupakan salah satu kendaraan berat yang tidak terpisahkan dari dunia konstruksi. Memiliki desain unik yang fungsional, truk ini rupanya memiliki perjalanan panjang dari awal mula penciptaannya. Berikut adalah sejarah dan evolusi truk molen dari masa ke masa.
Truk Molen Pertama
Truk molen pertama yang tercatat dalam sejarah adalah sebuah mixer beton portabel yang ditarik oleh kuda. Mixer ini merupakan rancangan Richard Bodlaender pada tahun 1904 dan diberi nama “Mortar Mixer”.
Desainnya cukup menarik, sebuah drum besar menggantikan roda depan kendaraan ini, lengkap dengan alat pengaduk beton sekaligus. Drum akan berputar apabila kuda menarik kendaraan ini. Barulah pada saat itu proses pengadukan bermula.
Baca juga: Spesifikasi Quester CWE 280, Truk Besar yang Tangguh dan Kuat
Kendati terbilang inovatif untuk zamannya, truk ini amat berat. Alhasil, kuda sekalipun kesulitan untuk memindahkannya dari satu lokasi ke lokasi lain.
Mixer Truck Bermotor
Kelanjutan sejarah truk molen menunjukkan kontribusi signifikan dari sosok bernama Stephen Stepanian. Stephen Stepanian adalah inventor berdarah Armenia-Amerika yang diakui sebagai pencipta mixer transit bermotor, yang nantinya menjadi cikal bakal truk molen modern.
Di tahun 1916, Stepanian mengajukan paten untuk desainnya, yang sayangnya mendapat penolakan setahun kemudian.
Penolakan tersebut menimbulkan perdebatan panas kala itu. Ada yang berpendapat bahwa keputusan tersebut dilandaskan oleh kurangnya bukti keberhasilan integrasi mixer dan truk. Sedangkan yang lain mengklaim ada unsur rasisme yang berperan dalam penolakan tersebut, mengingat Stepanian bukan warga AS.
Baca juga: Mengapa Mobil Pickup Populer di Amerika?
Setelah mengajukan kembali paten di tahun 1928, desain Stepanian akhirnya disetujui pada tahun 1933. Kontribusi Stepanian di industri konstruksi lekas mendapat pengakuan luas.
Mesin Pencampur Beton
Di tahun 1930, pria asal Wisconsin, AS, bernama Charless Ball mengantongi persetujuan paten untuk mesin barunya yang bernama “Mixing and Agitating Machine”. Mesin ini mampu menampung jumlah beton yang jauh lebih besar daripada pendahulunya.
Selama dua tahun berikutnya, Ball terus menyempurnakan desain drum pencampur mesin tersebut untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas pengadukan beton.
Selain mesin buatan Ball, ada pula kreasi milik Roscoe Lee dengan desain berupa dua drum beton terpasang di ekor truk standar menggunakan crane. Drum ini bersifat fleksibel. Usai penggunaan, truk dapat dikonversi menjadi flatbed. Alhasil, desain Lee ini lebih hemat biaya daripada truk beton kebanyakan.
Baca juga: Beragam Jenis Kendaraan Logistik, Apa Saja?
Di samping itu, era 1930-an juga ditandai oleh melonjaknya demand truk molen seiring dengan pembangunan jalan raya yang semakin gencar.
Pertumbuhan infrastruktur ini menciptakan peluang yang lebih besar untuk penggunaan truk molen. Sejak saat itu, truk tersebut semakin erat kaitannya dengan proyek-proyek konstruksi.
Truk Molen di Era Modern
Sementara itu, desain mixer truck masa kini rupanya tidak mengalami perubahan besar sejak ide awal Stepanian di tahun 1916. Namun demikian, seiring perkembangan teknologi, mixer beton mendapat banyak upgrade yang memperpanjang waktu transportasinya. Alhasil, beton tetap basah saat tiba di lokasi konstruksi.
Baca juga: Ada Dimana Saja Area Blind Spot pada Truk? Ini Titik-titiknya
Mixer truck modern dilengkapi tangki air terpisah di dalam truk. Drum yang berputar menampung bahan kering. Ketika truk mendekati lokasi proyek, air memenuhi drum untuk menghasilkan beton. Selain itu, daya tahan truk juga meningkat hingga 13 ton.
Pasar mixer truck berkembang pesat sejak 1930-an, lebih-lebih lagi setelah Perang Dunia II, tepatnya ketika rekonstruksi bangunan dan jalan raya memerlukan banyak beton. Hingga kini, demand untuk truk ini tetap tinggi mengingat kebutuhan pasokan beton dalam jumlah besar untuk pembangunan perumahan.
Apabila Anda membutuhkan truk molen yang andal untuk proyek Anda, Astra UD Trucks menyediakan solusi terbaik yang siap menjawab kebutuhan Anda dengan performa dan efisiensi tak tertandingi.